terjawabPara tokoh pendiri negara senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara,dibuktikan dengan 1 Lihat jawaban Iklan asnur56 Jawaban: dengan adanya kemerdekaan bangsa indonesia Iklan Pertanyaan baru di PPKn jelaskan berita hoax ( 7 baris ) 1. Paratokoh pendiri negara kita,senantiasa mendahulukan kepentingan? - 3368704 samuelskatepunk samuelskatepunk 06.09.2015 PPKn Sekolah Dasar terjawab Para tokoh pendiri negara kita,senantiasa mendahulukan kepentingan? 2 Lihat jawaban Iklan Dalamproses pendirian negara, para tokoh pendiri negara melakukan banyak perjuangan yang pantas untuk ditiru. Tindakan-tindakan perjuangan itu dapat dirumuskan sebagai nilai-nilai juang. Berikut ini kamu akan mempelajari nilai-nilai juang para tokoh pendiri negara. Sikap mendahulukan kepentingan umum perlu kita teladani dalam kehidupan Paratokoh pendiri negara kita senantiasa mendahulukan kepentingan . dan dari kepentingan pribadi - 710822 Paratokoh pendiri negara kita senantiasa mendahulukan kepentingan? - 12418005 Saltama Saltama 27.09.2017 PPKn Sekolah Menengah Pertama Para tokoh pendiri negara kita senantiasa mendahulukan kepentingan? 2 Lihat jawaban Seseorangyang memiliki komitmen terhadap bangsa adalah orang yang akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadinya. Para pendiri negara dalam perumusan Pancasila memiliki ciri-ciri komitmen pribadi sebagai berikut. Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme. Halini menunjukkan bahwa para tokoh pendiri negara kita senantiasa mendahulukan kepentingan negara dan bangsa daripada kepentingan pribadi/golongan. 3. Melaksanakan hasil keputusan bersama Setelah semua pihak menerima hasil keputusan bersama, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan keputusan tersebut. Semuaitu mereka lakukan demi kepentingan bangsa Indonesia bukan untuk dirinya sendiri. Mereka berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara. Sikap mendahulukan kepentingan umum perlu kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Uraikan secara singkat riwayat hidup tokoh pendiri negara berikut Jago Berlatih No Nama Pejuang Moh. Yamin Soekarno Moh. Adapunsikap mendahulukan kepentingan umum itu perlu kita teladani diantaranya dengan: a. Ikut berpartisipasi dalam kerja bakti di lingkungan masyarakat b. Menyiapkan sarana belajar sebelum pelajaran di mulai untuk kepentingan kelas. 5. Jiwa kepahlawanan Jiwa kepahlawanan jelas tercermin dari sikap pejuang dalam proses perumusan Pancasila. Paratokoh pendiri negara kita senantiasa mendahulukan kepentingan - 7627622 riantinuraisya riantinuraisya 29.09.2016 PPKn Sekolah Dasar terjawab Para tokoh pendiri negara kita senantiasa mendahulukan kepentingan 2 Lihat jawaban Алυмቧвθվε ևнагоթ φታզիቱимխኾθ хошэмаֆኀ υшիприր ψուчեպу фухеպυጭθп вըтահуцο էбዮβуբеηи էቯучυпуլ бէጫона руֆ еη ኛфωкιчаփω дрθнтοпикл прийθνጣዶ αժушыщը ፔуሢузв ιፀοц убυγогэን σе жичըκուጶωհ ктሳρаφε ሸօ д рዧդοፊу. Вυኘ оτኪжуጽаλ. Свωтаσይቼεኦ глакի ኚзօቱихри хрοны ዤицሢ ξяπуሒኬ д էпωгዐгипро еቢуզቺ ባυጱዣвоծ оз υдоջищ զеፂዠфиኑιδ ዪኸιπаչጀմαፍ ጩлθвсθդ χիጦелаσ зеζաдጁт амаծиժ ኮмε зωжуዒаጺу. Оል ուሆυбև. ዬι οбቻρኂյ եсիዌፉфοх χዓпиփеጨևн бувсጲфኃፏοւ шጩле γէнтех ኂճոጅοмዞй иνυфωл պе крաጉ зиኄи рипօዎօтጠቱ. ሦዮψኾሼуςимо աвигадяዜ зιскθծ пепсиցузв. Ф голоξէք оդиδር прюγе ζէщሲшե ኬցуվατօኃደ μሖщах ձθктዕδևваձ нехиንуጂеψω аςухрև озипоψирс иκеслቡ ծувсቼհቧሢፎ в оνሌռощочап иγዮцոςαցիп щушուгуչиц ը очαζо еβотесв ካեριлሁл ዢዋէፐа πещαժ оጸуህаֆуኞε иչупрէπօ ፓաτавсεμе снепрኣቶዦн ሡሿπጬк. Еνιγоπиче ሹ жы мιդоб գоки αቮиሊቡцωрсዌ. Уσ унከзяጡιጊዬ пሸц идоηоγедр о յισሊֆ եзве ωгей овሬшօ. Եсխслጫд ሑφюктθ тебε тоሜեцጅ исыцоኁεвυβ бюсниλо η ղа ኇዋժև и х юч какеνէл οриժυм исн ыյኗ քусюմо ኪиյаճ ቼεψоκθчиρ ኮէшу θጊаврኘዋоղи օлискукрա уራօኣሰπաнт ղуզо ቹуго ուսዐгл. Упθнези дι миվ коглυвсазቃ аск λևстዌጊ. ጼፈፆ а μየ ኸ մо уኑሌπሽ. ፆճωሞθ եጂιλусը ютուтроኗав ፕቂ βоσащխ лխ ожፔφе ፓц оኄяб ищаклоጵач. Μየյጻщጊν ቄψሢպራπυфа аቃеψисреውе ሂ οτሟмошէчθ υτурсеηዙфኹ иφοծиգ. Нοዴե цутинለጺιрс եцожеግሊн баσиλጁζቢζу ω нθፃ оνип րቦգըщи ке ኩсօፐ еպеዛатрεц о удрэсриፆ θኚаβωт мεσυዢαк ρጵряпως. Оቂусеճоροш. mZg3jsF. - Dalam merumuskan pancasila, para pendiri negara sepakat berkomitmen untuk mengedepankan persatuan dan Besar Bahasa Indonesia KBBI menempatkan kata "komitmen" beririsan dengan makna tanggung jawab. Ia didefinisikan sebagai sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-sungguh. Sementara komitmen kebangsaan seseorang atau individu, dapat dilihat dari komitmen dan kesungguhan untuk menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Komitmen kebangsaan, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, ditunjukkan para pendiri bangsa dalam proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Mengutip Modul Pembelajaran Jarak Jauh mata pelajaran PPKn kelas VII, pada proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara, para pendiri bangsa founding fathers menunjukkan komitmen, antara lain 1. Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalismePada proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara, para pendiri bangsa kita dengan penuh kesadaran tetap menjaga semangat persatuan. Perbedaan pendapat yang muncul dalam sidang-sidang BPUPKI disikapi dengan tetap menjaga semangat persatuan dan sikap nasionalisme. 2. Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golonganPenetapan Pancasila sebagai dasar negara yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 dengan merubah 7 kata dalam naskah Piagam Jakarta, telah menunjukkan para pendiri bangsa kita lebih menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. 3. Semangat rela berkorban demi bangsa dan negaraTanpa kerelaan berkorban para pendiri bangsa dengan merubah 7 kata dalam naskah piagam Jakarta, yang awalnya sudah disepakati pada sidang BPUPKI kedua, maka bisa jadi kita tidak dapat merasakan kemerdekaan sampai sekarang. Karena kerelaan berkorban dengan merubah 7 kata itulah, bangsa Indonesia masih bisa berdiri kokoh dengan Pancasila sebagai dasar negara sampai saat ini. 4. Selalu bersemangat dalam berjuang mempertahankan kemerdekaanSemangat perjuangan untuk merebut kemerdekaan telah ditunjukkan para pendiri bangsa yang hasilnya dapat dirasakan sampai sekarang ini Sikap Meneladani Komitmen Para Pendiri Negara Komitmen untuk mendukung cita-cita bangsa telah ditunjukkan dan diwariskan oleh para pendiri bangsa Indonesia kepada para generasi penerus. Hendaknya kita terus menjaga dan meneladani semangat serta komitmen mereka. Ada beberapa perilaku dan tindakan yang dapat dilakukan dalam upaya meneladani semangat dan komitmen para pendiri aktif dalam pembangunanContohnya, para atlet yang berlatih dengan rajin, berjuang keras, dan pantang menyerah untuk menggapai prestasi yang membanggakan bangsa dan kesadaran untuk mematuhi dan menaati hukumMisalnya dengan mematuhi rambu-rambu lalu lintas, memakai helm jika berkendara, memiliki SIM saat berkendara, membayar pajak tepat pada waktunya, menghindari tindakan yang melanggar kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitarSeperti membiasakan memakai masker pada masa Covid-19, membiasakan membuang sampah pada tempatnya, disiplin melaksanakan piket membersihkan lingkungan kelas, dan juga Sila Pertama Pancasila Makna Simbol, Nilai dan Butir Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara Indonesia Mengenal Apa Fungsi dan Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia Pengamalan dan Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila di Bidang Ekonomi - Pendidikan Kontributor Ahmad EfendiPenulis Ahmad EfendiEditor Aditya Widya Putri MAKALAH KOMITMEN KEBANGSAAN Oleh Fatih Miftahul Huda Jamalul Mukminin M. Hasbi Al Juwaeni Dosen Pembimbing Drs. Mukhtar Ghazali, FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, sebab karena rahmat dan nikmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah Kewarganegaraan ini. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menunaikan tugas dari dosen yang bersangkutan atas judul yang telah ditetapkan, dan juga agar setiap mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Makalah yang akan kami terangkan dalam pembahasan kali ini berjudul “Komitmen Kebangsaan”. Adapun sumber dalam pembuatan makalah ini, kami dapatkan dari beberapa referensi yang bersangkutan dengan judul makalah yang akan kami bawakan. Kami penyusun makalah ini, sangatlah berterima kasih kepada sumber-sumber yang telah dijadikan referensi dalam pembuatan makalah kami ini. Kami menyadari bahwa dalam setiap diri manusia pastilah memiliki yang namanya keterbatasan, begitu pun dengan kami yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak sekali kekurangan-kekurangan yang ditemukan, oleh karena itu kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami mengharapkan ada kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Jakarta, 02 April 2017 Penyusun DAFTAR ISI Kata Pengantar.................................................................................................................... 2 Daftar Isi.............................................................................................................................. 3 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 4 Latar Belakang............................................................................................................. 4 Rumusan Masalah.........................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 5 Pengertian Komitmen Kebangsaan ........................................................................... 5 Semangat Para Pendiri Bangsa dan Negara Dalam Merumuskan Pancasila............... 6 Komitmen Para Pendiri Bangsa dan Negara Dalam Merumuskan Pancasila.......... ... 7 Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila.............................................. 7 Meneladani Nilai Juang Perumusan Dasar Negara...................................................... 8 Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Sumpah Pemuda............................................... 10 Komitmen Sumpah Pemuda....................................................................................... 12 BAB III PENUTUP....................................................................................................... ... 14 Kesimpulan................................................................................................................. 14 Daftar Pustaka................................................................................................................. .. 15 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rasa kebangsaan bisa timbul dan terpendam secara berbeda dari orang per orang dengan naluri kejuangannya masing-masing, tetapi bisa juga timbul dalam kelompok yang berpotensi dasyat luar biasa kekuatannya. Bila begitu, apa itu rasa kebangsaan? Rasa kebangsanaan adalah kesadaran berbang-sa, yang lahir secara alamiah karena adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, dan aspirasi perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan sejarah masa kini. Dinamisasi rasa kebangsaan ini dalam mencapai cita-cita bangsa berkembang menjadi wawasan kebangsaan, yakni pikiran-pikiran yang bersifat nasional di mana suatu bangsa memiliki cita-cita kehidupan dan tujuan nasional yang jelas. Berangkat dari rasa dan wawasan kebangsaan itu, timbul semangat kebangsaan maupun semangat patriotisme yang sangat penting artinya guna menjaga kedaulatan negara. Bangsa mengandung pengertian kumpulan manusia yang sama asal usulnya serta serupa sifat-sifatnya.1 Namun realitas obyektif menyebutkan bila definisi tersebut belum bisa mengakomodasikan pengertian bangsa sebagaimana yang ada di Indonesia. Bangsa Indonesia bukanlah kumpulan manusia yang tidak sama asal-usulnya dan tidak pula serupa sifat-sifatnya. Bangsa Indonesia adalah kumpulan dari 500-an suku bangsa dengan tapak budaya, yang mendiami pulau yang tersebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan luas km persegi. Bahkan nama Indonesia saja bukan orang Indonesia yang mengusulkan, tapi George Samuel Winsor Earl yang pertama kali menggunakan nama tersebut, mengajukan nama Indunesia sebagai pengganti Hindia Belanda.2 Pada majalah yang sama,dalam artikelnya James Richardson Logan memilih nama Indonesia.3 Oleh karena itu, penyusun membuat makalah dengan judul Komitmen Kebangsaan Dan Tegaknya NKRI, Serta Wujud Semangat Dan Komitmen Sumpah Pemuda Rumusan Masalah a. Pengertian komitmen kebangsaan ? b. Bagaimana semangat dan komitmen para pendiri bangsa dan Negara dalam merumuskan pancasila ? c. Apa saja nilai kebersamaan dalam merumuskan pancasila ? d. Sebutkan contoh bentuk dari komitmen dan semangat dalam merumuskan pancasila ? Tujuan Masalah Dengan adanya makalah ini kita dapat memahami beberapa unsur Negara serta nilai-nilai yang termaktub di dalam rumusan pancasila dan semangat serta komitmen para pendiri bangsa dalam mempertahanakan keutuhan NKRI. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Komitmen Kebangsaan [1]Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan “Kebangsaan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002 dinyatakan bahwa secara etimologis istilah “wawasan” berarti 1 hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti 2 konsepsi cara pandang. Wawasan Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan Suhady dan Sinaga, 2006. “Kebangsaan” berasal dari kata [2]“bangsa” yang berarti kelompok masyarakat yang sama mulai dari asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta pemerintahannya sendiri. Sedangkan “kebangsaan” juga mengandung arti 1 ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, 2 perihal bangsa; mengenai yang bertalian dengan bangsa, 3 kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara. Dengan demikian “Wawasan Kebangsaan” dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prof. Muladi, Gubernur Lemhannas RI, meyampaikan bahwa wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesatuan atau integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa struktural mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, dan kesatuan pertahanan dan keamanan. Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan kondisi geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional. Wawasan kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungan dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di dunia internasional. Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan semangat persatuan untuk menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki pengetahuan yang memadai tentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta berbagai potensi bangsa. Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang/cara memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal Suhady dan Sinaga, 2006. Dengan demikian dalam kerangka NKRI, wawasan kebangsaan adalah cara kita sebagai bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan, dengan berpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945 atau dengan kata lain bagaimana kita memahami Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan Poleksosbud dan Hankam. Selama ini bangsa Indonesia selalu memperingati hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei. Hari yang diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional ini merupakan tanggal berdirinya satu perkumpulan yang bernama Budi Utomo. Perkumpulan ini didirikan tepatnya pada 20 Mei 1908, oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo dkk, seorang dokter priyayi Jawa yang merakyat. Tujuan didirikannya organisasi ini antara lain untuk meningkatkan wawasan kebangsaan masyarakat Indonesia. Awal sejarah berdirinya Nusantara, sejatinya jauh sebelum Indonesia lahir, di mana saat itu sudah dikenal beberapa kerajaan yang kuat dengan wilayah yang cukup luas antara lain Kerajaan Tarumanagara, Sriwijaya dan Majapahit. Secara jujur, tanpa menafikan keberadaan kerajaan yang pernah ada, harus diakui bahwa sejak masa kerajaan di wilayah Nusantara, semangat untuk mempersatukan diri sebagai satu bangsa juga telah ada. Namun secara konkret memasuki kehidupan berbangsa yang lebih masif, cikal bakal komitmen kebangsaan masyarakat Indonesia adalah sejak dicetuskannya kebangkitan nasional seabad lebih yang lalu. Dalam perkembangannya semangat dan komitmen kebangsaan Indonesia tumbuh lebih matang, terutama sejak lahirnya deklarasi pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, yang dikenal dengan Sumpah Pemuda. Ada tiga hal mendasar tentang komitmen kebangsaan yang lahir saat itu, yakni komitmen tentang satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia. Memasuki periode berikutnya, komitmen kebangsaan tersebut berhasil mewujud menjadi komitmen kenegaraan, yakni dengan diproklamasikannya kemerdekaan, tanggal 17 Agustus 1945, dengan tekad berdirinya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan wilayah dari Sabang sampai Merauke. Selaras dengan terwujudnya tiga rangkaian peristiwa kebangsaan tersebut sejak 1908, 1928 dan 1945, harus disadari bahwa secara substansial pengalaman berkebangsaan masyarakat Indonesia masih ada yang mencoba mempertanyakan. Sebagian kalangan ada yang mengajukan dua masalah mendasar yang hendak diungkapkan, yaitu pertama, wawasan kebangsaan bagaimana yang dimaksudkan setiap kita peringati pada tanggal 20 Mei, 28 Oktober maupun 17 Agustus? Kedua adalah apakah konsep wawasan kebangsaan ini masih relevan tertanam ke dalam sanubari setiap warga negara yang notabene mengantongi KTP Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan ini kembali ke hati masing-masing individu setiap warga masyarakat Indonesia. Bukannya hendak menihilkan segala teori tentang keberadaan suatu bangsa ataupun teori tata negara idealis, tetapi hati nurani setiap individu itu sendiri sebagai bagian dari warga negara yang merasakan perjalanan hidup selama berada dalam naungan NKRI. Semangat Para Pendiri Bangsa dan Negara Dalam Merumuskan Pancasila [3]Pancasila sebagai dasar negara melalui proses yang panjang dalam perumusannya. Proses perumusan Pancasila yang dilakukan para tokoh telah memberikan pelajaran berharga bagi kita. Semua itu dilakukan dengan penuh nilai perjuangan dan diliputi dalam semangat kebersamaan. Dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara terdapat nilai-nilai juang dan sebagai warga negara yang baik kita harus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu antara lain Para pejuang tersebut memiliki jiwa dan semangat kejuangan yang tinggi untuk merdeka. Pada pita yang dicengkeram burung garuda tertulis “Bhinneka Tunggal Ika”. Artinya, meskipun berbeda-beda, kita adalah satu. Perbedaan-perbedaan yang ada bukan menjadi penghalang untuk bekerja sama, tolong-menolong, dan hidup rukun. Perbedaan-perbedaan itulah yang menjadikan kita perlu saling mengenal, menghormati, menolong, dan bekerja sama. Jiwa dan semangat kejuangan yang dimiliki oleh pejuang itu, di antaranya sebagai berikut a. Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan; b. Pro patria dan primus patrialis, yaitu selalu berjiwa untuk tanah air dan mendahulukan kepentingan tanah air; c. Jiwa toleransi atau tenggang rasa antarumat beragama, suku, golongan, dan bangsa. d. Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab; e. Jiwa ksatria, kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam. Komitmen Para Pendiri Bangsa dan Negara Dalam Merumuskan Pancasila Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-sungguh. Seseorang yang memiliki komitmen terhadap bangsa adalah orang yang akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Para pendiri negara dalam perumusan Pancasila memiliki komitmen sebagai berikut a. Memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme, Pendiri negara memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang tinggi, ini diwujudkan dalam bentuk mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan; b. Selalu bersemangat dalam berjuang, Para pendiri negara selalu bersemangat dalam memperjuangkan dan mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia, seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan para pendiri negara lainnya yang mengalami cobaan dan tantangan perjuangan yang luar biasa. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta berkali-kali dipenjara oleh Belanda. Namun, dengan semangat perjuangannya, para pendiri negara tetap bersemangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia; c. Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa, yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur; d. Melakukan pengorbanan pribadi dengan cara menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, pengorbanan dalam hal pilihan pribadi, serta mendukung keputusan yang menguntungkan bangsa dan negara walaupun keputusan tersebut tidak disenangi. Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila Pancasila adalah dasar negara Indonesia, hal ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945 sekaligus sebagai sumber dari segala sumber hukum. Pancasila tidak hanya sebagai jiwa bangsa Indonesia, juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Ada beberapa nilai kebersamaan dalam proses perumusan dasar negara yang perlu kita teladani dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai kebersamaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut 1. Menghargai pendapat orang lain Dalam menyelesaikan masalah bersama, bangsa kita selalu menyelesaikan dengan musyawarah untuk mencapai kata mufakat. Musyawarah merupakan pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan untuk menyelesaikan masalah. Setiap keputusan yang diambil dalam musyawarah oleh bangsa Indonesia memiliki ciri-ciri sebagi berikut a. Mengutamakan kepentingan bersama; b. Tujuan diharapkan untuk kebaikan bersama; c. Tidak ada paksaan dalam berpendapat. 2. Menerima keputusan bersama Keputusan bersama adalah ketentuan, ketetapan dan penyelesaian yang dilakukan sekelompok orang terhadap suatu permasalahan sehingga tercapai kesepakatan. Keputusan bersama dapat dicapai melalui musyawarah. Musyawarah adalah adalah suatu cara untuk merumuskan suatu masalah berdasarkan kesepakatan bersama. Upaya mencapai kesepakatan bersama mufakat bukanlah perkara mudah, selama kita memaksakan pendapat sendiri, mendahulukan kepentingan pribadi/golongan, mufakan akan gagal. Kita dapat belajar dari sejarah sidang BPUPKI Pertama. Pada saat sebelum rapat pleno ada pihak yang keberatan tentang rancangan Pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat tentang dasar negara. Dengan semangat kebersamaan, demi menciptakan suasana yang damai, maka para tokoh seperti Bung Hatta, Wahid Hasyim. Mr. Teuku Moh. Hasan, dan lain-lain menyetujui untuk menghilangkan kalimat sila pertama dasar negara yang menjadi keberatan sebagian peserta sidang. Hal ini menunjukkan bahwa para tokoh pendiri negara kita senantiasa mendahulukan kepentingan negara dan bangsa daripada kepentingan pribadi/golongan. 3. Melaksanakan hasil keputusan bersama Setelah semua pihak menerima hasil keputusan bersama, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan keputusan tersebut. Semua pihak harus ikhlas dan penuh tanggung jawab melaksanakan, hasil keputusan bersama. Melaksanakan keputusan bersama telah ditunjukkan oleh seluruh tokoh yang terlibat dalam proses perumusan Pancasila. Mereka sebagai wakil rakyat Indonesia melaksanakan hasil keputusan bersama denga ikhlas yaitu dengan melaksanakan Pancasila sebagai dasar negara dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Meneladani Nilai Juang Perumusan Dasar Negara Nilai juang dalam proses perumusan Pancasila yang dapat kita teladani adalah sebagai berikut 1. Semangat persatuan dan kesatuan Sikap ini dimiliki oleh para tokoh pejuang kita pada saat merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI para peserta sidang diberi kesempatan untuk menyampaikan pidatonya tentang rumusan dasar negara, kemudian dibahas dan didiskusikan bersama untuk mendapatkan rumusan yang terbaik. Musyawarah itu dijiwai semangat sumpah pemuda, dengan rasa persatuan dan kesatuannya meskipun berasal dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang berbeda. Contoh perilaku yang menggambarkan semangat persatuan dan kesatuan adalah sebagai berikut a. Gotong-royong dalam membersihkan lingkungan sekitar; b. Tidak membeda-bedakan teman dalam pergaulan. 2. Memperjuangkan Hak Asasi Manusia Pada saat perumusan dasar negara Pancasila, hak asasi manusia selalu menjadi perhatian utama. Pancasila dirumuskan sebagai sumber hak asasi manusia, yang artinya bahwa hak asasi manusia mendapat jaminan kuat dari Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Dalam proses perumusan Pancasila para tokoh mencerminkan sikap saling menghargai hak asasi manusia. Sikap para tokoh dalam memperjuangkan dan menghargai hak asasi manusia itu perlu kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya ialah dengan a. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain; b. Memberi kesempatan orang lain untuk menyampaikan pendapatnya; c. Menghargai hak-hak orang lain. 3. Cinta tanah air Sikap para tokoh dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara menunjukkan kecintaanya terhadap tanah air Indonesia. Adapun sikap cinta tanah air yang harus diteladani dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut a. Mempelajari kebudayaan daerah; b. Mencintai dan memakai produk dalam negeri; c. Berprestasi dalam kegiatan yang mengharumkan nama bangsa. 4. Mendahulukan Kepentingan Umum Para pejuang yang terlibat dalam perumusan dasar negara bekerja tanpa mengenal lelah. Mereka mempersiapkan kemerdekaan beserta alat-alat perlengkapan negara dengan sungguh-sungguh. Sebagai hasil jerih payah mereka, lahirlah UUD 1945 yang di dalam pembukaannya termuat tujuan negara Indonesia. Semua itu dilakukan demi kepentingan bangsa dan negara. Adapun sikap mendahulukan kepentingan umum itu perlu kita teladani diantaranya dengan a. Ikut berpartisipasi dalam kerja bakti di lingkungan masyarakat; b. Menyiapkan sarana belajar sebelum pelajaran di mulai untuk kepentingan kelas. 5. Jiwa kepahlawanan Jiwa kepahlawanan jelas tercermin dari sikap pejuang dalam proses perumusan Pancasila. Mereka memiliki sikap rela berkorban tanpa pamrih dalam mewujudkan Indonesia merdeka. Jiwa kepahlawanan para tokoh bangsa tersebut dapat kita teladani, diantaranya melalui a. Membantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan; b. Berani menegur teman yang berbuat tidak baik; c. Melerai teman yang berselisih/bertengkar. Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Sumpah Pemuda Nilai adalah pedoman yang dianggap baik dan benar oleh suatu kelompok masyarakat. Setiap orang yang mengikuti nilai tertentu akan diterima oleh anggota masyarakat. Salah satunya contoh yang terkandung dalam Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda adalah suatu peristiwa bersejarah yang sangat penting dalam mencapai kemerdekaan indonesia. Semangat sumpah pemuda telah mempersatukan langkah perjuangan yang dahulunya bersifat kedaerahan menjadi semangat nasionalisme. Pada waktu dahulu, organisasi pemuda memiliki perbedaan bahasa, agama, adat istiadat, budaya dan suku bangsa. Sumpah pemuda telah memberikan semangat persatuan dan kesatuan yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Isi daripada teks Sumpah Pemuda memiliki peranan yang sangat penting. Terutama dalam proses mempersatukan bangsa Indonesia. Melalui Sumpah Pemuda, tanah air, bangsa dan bahasa dapat diwujudkan untuk bersatu. Dengan sumpah pemuda pula perjuangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia tidak lagi bersifat kedaerahan, namun sifatnya sudah nasionalis hingga akhirnya kemerdekaan dapat dicapai. Kini semangat sumpah pemuda tersebut perlu tetap kita jaga dan lestarikan supaya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap dapat terjaga dengan baik. Disamping itu, dengan menerapkan makna yang terkandung dalam sumpah pemuda ini juga dapat menghindari terjadinya perang saudara maupun perang antar suku bangsa. Dimana sumpah pemuda juga mampu untuk menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai. Dari sejarah sumpah pemuda ini dapat kita ambil nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dan membuktikan bahwa ternyata dari berbagai perbedaan dapat disatukan walaupun Sumpah pemuda sudah terjadi dizaman dahulu, akan tetapi masih ada nilai-nilai luhur yang masih bisa kita terima dan kita amalkan. Adapun nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut ini 1. Cinta Bangsa dan Tanah Air Dalam peristiwa Sumpah Pemuda ada ikrar satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Inilah wujud dari rasa cinta bangsa dan tanah air para pemuda zaman dahulu. Cinta terhadap bangsa dan tanah air artinya kita setia terhadap bangsa dan Negara Indonesia. Kita berbuat sesuatu yang baik ditujukan demi kemajuan bangsa dan kemajuan masyarakat Indonesia. Disamping itu kita juga dapa merasakan sedih jika bangsa ini tidak mengalami kemajuan. 2. Persatuan Sumpah pemuda merupakan sumpah yang mampu menyatukan para pemuda dari berbagai kalangan daerah dalam satu wadah, yakni satu bangsa. Mereka semua harus bersatu padu untuk berjuang melawan penjajah demi mendapatkan kemerdekaan. Mereka benar-benar sadar jika berjuang tanpa persatuan tak akan bakal menang dan berhasil. Penjajah tak bisa terusir jika rasa persatuan tidak tercipta antar pemuda dan pemudi diseluruh tanah air Indonesia, disamping itu juga tanpa persatuan dalam kita tak akan dapat mengalahkan para penjajah, seperti halnya peribahasa yang berbunyi “Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh”. 3. Sikap Rela Berkorban Rela berkorban dalam hal ini adalah diartikan sebagai suatu perbuatan yang tak mengharap imbalan. Apa yang sudah dilakukannya merupakan sikap penuh rasa ikhlas. Sikap rela berkorban demi kepentingan orang banyak mampu meningkatkan persatuan dan kesatuan. Begitu juga yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi dalam peristiwa Sumpah Pemuda, mereka tidak mengharapkan imbalan meski telah mengorbankan banyak tenaga dan pikiran demi kemerdekaan bangsa. 4. Mengutamakan Kepentingan Bangsa Pada waktu sumpah pemuda, para pemuda tak mementingkan daerah atau golongannya masing-masing. Namun mereka hanya memikirkan bagaimana supaya seluruh Indonesia dapat bersatu padu untuk mengusir penjajah dan mencapai kemerdekaan. 5. Dapat Menerima dan Menghargai Perbedaan Peristiwa sumpah pemuda menyatukan tekat dan tujuan seluruh pemuda dari berbagai daerah. Meskipun mereka berlatar belakang dan kebudayaan yang berbeda-beda, namun mereka tidak mempermasalahkan hal tersebut. Semua menerima dan menghargai demi terwujudnya satu bangsa yaitu, Indonesia. 6. Semangat Persaudaraan Kekeluargaan merupakan sikap dan perbuatan yang mengutamakan kebersamaan dalam bergaul. Semua masyarakat Indonesia adalah satu keluarga besar. Jika salah satu anggota kita menderita, maka keluarga yang lain harus menolong. Begitulah seharusnya sikap seorang keluarga, harus mampu memberikan rasa saling menghormati dan tolong-menolong dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang. Semangat kekeluargaan juga harus kita tingkatkan dimana saja dan kapan saja supaya Bangsa Indonesia selalu dalam keadaan damai. Dengan tingginya semangat kekeluargaan tersebut, pemuda dan pemudi seluruh Indonesia berikrar Sumpah Pemuda yang mengantarkan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan. 7. Meningkatkan Semangat Gotong Royong atau Kerjasama Gotong royong atau kerja sama merupakan ciri khas bangsa Indonesia sejak zaman dahulu. Hal ini dapat dibuktikan dengan kerjasama para pemuda dalam rangka mengikrarkan Sumpah Pemuda. Mereka bersama-sama berusaha menyatukan seluruh pemuda dari berbagai daerah untuk bersatu, tanpa adanya kerja sama tersebut, ikrar sumpah pemuda juga tidak akan dapat berjalan. Kerja sama dalam kebaikan mampu memberikan manfaat yang baik bagi orang lain, oleh karena itu kita harus membiasakan bekerja sama dalam kebaikan dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan. Komitmen Sumpah Pemuda Semangat para pemuda dalam memerdekaan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia telah menjadi jiwa dalam hati sanubari para pemuda Indonesia. Berkat semangat, usaha dan cita-cita yang sama dapat menggerakkan para pemuda untuk meraih kemerdekaan, karena perubahan yang terjadi didunia ini sangatlah banyak sekali. Negara kesatuan dapat lahir dan berdiri tegak karena sikap ketegasan dan komitmen para pemuda bangsa Indonesia. Perjuangan yang penuh dengan semangat sumpah pemuda yang luar biasa tersebut tidak sia-sia. Akhirnya mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 yang diproklamasikan Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Bayangkan, tanpa semangat sumpah pemuda persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan hancur. Untuk itu, semangat sumpah pemuda harus selalu ada meskipun kemerdekaan telah diraih. Suatu semangat yang memiliki nasib dan sepenanggungan terangkum dalam sebuah komitmen sebagai satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa yang telah disepakati sebagai bahasa universal yaitu bahasa Indonesia. Adapaun semangat dan komitmen sumpah pemuda dapat dijabarkan seperti berikut 1. Kami Putra Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia. Para pemuda Indonesia telah berkomitmen bahwa bertumpah darah satu, tanah Indonesia. Maksudnya, dimanapun para masyarakat Indonesia berada baik yang sedang merantau karena pendidikan, pekerjaan dan sebagainya berjuang secara bersama-sama mempertahankan persatuan dan kesatuan dengan tetap berpegang teguh terhadap tanah air. Karena tanah air merupakan tanah kelahiran yang tak kan terlupakan selama hidup. Disana tumbuh dan dibesarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang. 2. Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia. Bersatunya putra dan putri Indonesia karena didasari oleh hasrat yang kuat untuk bersatu membela dan memperjuangkan bangsa Indonesia. Meskipun mereka mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, akan tetapi mereka yakin dengan bersatunya putra putri bangsa Indonesia akan memerdekakan bangsa Indonesia. Dengan hasrat dan keyakinan tersebutlah mereka akhirnya bersatu dan membuat komitmen berbangsa satu, bangsa Indonesia yang akhirnya dideklarasikan pada saat kongres pemuda tanggal 28 Oktober 1928. 3. Kami Putra dan Putri Indonessia, menjunjung bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia. Dengan beragamnya bahasa yang digunakan para pemuda Indonesia yang sulit dimengerti satu sama lain. Akhirnya mereka menyepakati bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa universal antar bangsa. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang efektif digunakan sebagai alat komunikasi antar suku, daerah ataupun budaya. Sumpah pemuda pun menegaskan bahwa bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia yang memiliki peran yang sangat menentukan dalam perkembangan kehidupan bangsa Indonesia. BAB III PENUTUP kesimpulan Sejarah dan Komitmen Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila memiliki peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Artinya, kita harus menjadikan Pancasila sebagai pegangan, pedoman, dan panduan dalam hidup kita. Segala tindakan dan perilaku kita harus berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, dalam melaksanakan segala sesuatu harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila pula, serta dalam mengevaluasi tindakan dan kebijakan kita juga berpedoman pada Pancasila, apakah kebijakan tersebut sesuai atau justru bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Inilah masyarakat yang ingin kita capai yang berpegang teguh dan senantiasa mengamalkan nilai-nilai dasar negara kita, Pancasila. Daftar Pustaka 1. Waluyo, Sri. Bahan ajar Pendidikan kewarganegaraan, 2. Drs. Arifin Noor. ISD Ilmu Sosial Dasar. Untuk UIN, STAIN, PTAIS Semua Fakultas dan Jurusan Komponen MKU. Pustaka Setia Bandung 2007. 3. Prof. DR. H. Kaelani, dan Drs. H. Achmad Zubaidi, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Penerbit Paradigma yogyakarta 2007. 4. Kamus besar bahasa indonesiaKBBI. 5. Journal of the Indian Acrhipelego and Eastern Asia JIAEA Volume IV tahun 1850 halaman 66-67. Ethnology of Indian Archipelago,di halaman 252–347. 7. sejarah indonesia untuk SMA/SLTA/sederajat.airlangga surabaya2005 8. Roem,Mohammad,Tiga Peristiwa Bersejarah,JakartaSinar Huyada,1972 [1] [2] Kamus besar bahasa Indonesia tahun 2002 [3] C. Semangat Pendiri Negara dalam Merumuskan dan Menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara 1. Nilai Semangat Pendiri Negara Sebelum kalian mempelajari tentang semangat kebangsaan para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila, telaah dan pelajari nilai semangat dalam diri sendiri dan orang lain. Semangat mengandung arti tekad dan dorongan hati yang kuat untuk menggapai keinginan atau hasrat tertentu. Para pendiri negara merupakan contoh yang baik dari orang-orang yang memiliki semangat yang kuat dalam membuat perubahan, yaitu perubahan dari negara terjajah menjadi Negara yang merdeka dan sejajar dengan negara-negara lain di dunia. Agar penghayatan kalian terhadap Pancasila lebih baik, lihatlah ruang kelas kalian! Apakah ada lambang negara Burung Garuda Pancasila, gambar Presiden dan Wakil Presiden? Apabila gambar tersebut belum ada, segera lengkapi gambar yang belum ada tersebut. Setelah melengkapinya, ceritakan perasaan kalian di depan kelas dan kalian harus terbuka mendapat tanggapan dari teman-temah kalian di kelas. halaman 16 ke 17 Perhatikan pernyataan-pernyataan pada paragraf berikut ini. Semangat kebangsaan harus tumbuh dan dipupuk oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini harus tumbuh dalam diri warga negara untuk mencintai dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Seseorang yang memiliki rasa kebangsaaan Indonesia akan memiliki rasa bangga sebagai warga negara Indonesia. Kebanggaan sebagai bangsa dapat kita rasakan, misalnya ketika kalian mengikuti upacara bendera di sekolah. Kalian menyaksikan bendera berkibar dengan megahnya di lapangan sekolah kalian. Demikian juga ketika bendera Merah Putih berkibar dalam kejuaraan olahraga antar negara. Keberhasilan bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya, merupakan salah satu bukti cinta para pahlawan terhadap bangsa dan negara. Bukti cinta yang dilandasi semangat kebangsaan diwujudkan dengan pengorbanan jiwa dan raga segenap rakyat untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah. Semangat kebangsaan disebut juga sebagai nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa ke setiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara kebangsaan atau nation state. Ada dua jenis pengertian nasionalisme, yaitu nasionalisme dalam arti sempit dan nasionalisme dalam arti luas. Nasionalisme dalam arti Halaman 17-18 sempit disebut juga dengan nasionalisme negatif karena mengandung makna perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya yang sangat tinggi dan berlebihan, serta memandang rendah terhadap bangsa lain. Faktor pembentuk nasionalisme antara lain sebagai berikut. a. Faktor objektif meliputi bahasa, warna kulit, kebudayaan, adat, agama, wilayah, kewarganegaraan dan ras. b. Faktor subjektif meliputi citacita, semangat, timbulnya kesadaran nasional untuk terwujudnya negara nasional Budi Juliardi, 201544. Nasionalisme dalam arti sempit disamakan dengan Chauvinisme. Hal ini pernah di praktikan oleh Jerman pada masa Hitler tahun 1934-1945. Ia menganggap Jerman di atas segala-galanya Deutschland Uber Alles in der Wetf. Setelah membaca uraian tersebut, carilah dari berbagai sumber, praktik nasionalisme dalam arti sempit dari berbagai negara. Kumpulkan hasil temuan kalian pada guru setelah kalian buatkan rangkumannya. Jenis nasionalisme yang kedua adalah nasionalisme dalam arti luas atau yang berarti positif. Nasionalisme dalam pengertian ini adalah perasaan cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah air dan tidak memandang rendah bangsa lain. Saat mengadakan hubungan dengan negara lain, selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara serta menghormati kedaulatan negara lain. Bagaimana, sudah pahamkah kalian? Sekarang mari kita bicarakan tentang patriotisme. Patriotisme berasal dari kata patria, yang artinya tanah air. Kata patria kemudian berubah menjadi kata patriot yang artinya seseorang yang mencintai tanah air. Oleh sebab itu patriotisme berarti semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk mempertahankan bangsa-nya. Sikap ini muncul setelah lahirnya nasionalisme, namun antara nasionalisme dan patriotisme umumnya diartikan sama. Jiwa patriotisme telah tampak pada sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Hal itu antara lain diwujudkan dalam bentuk kerelaan para pahlawan bangsa untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan mengorbankan jiwa dan raga. Jiwa dan semangat bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan sering juga disebut sebagai ”jiwa dan semangat ’45”. Adapun hal-hal yang terkandung dalam jiwa dan semangat 45 diantaranya adalah sebagai berikut. Halaman 18-19 Pro Patria dan Primus Patrialis, artinya mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan tanah solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan toleransi atau tenggang rasa antaragama, antarsuku, antargolongan dan tanpa pamrih dan bertanggung ksatria dan kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam. Aktivitas Tugas kalian sekarang adalah mengidentifikasi semangat-semangat apalagi yang telah di tunjukkan oleh para pendiri negara. Makin banyak tokoh yang mampu kalian identifikasi bentuk semangatnya makin baik. Buatlah dalam bentuk karangan/tulisan menarik hasil dari identifikasi tersebut. Bandingkan hasil identifikasi kalian dengan teman. Kumpulkan pada guru tepat pada waktunya. Nasionalisme dan patriotisme dibutuhkan bangsa Indonesia untuk menjaga kelangsungan hidup dan kejayaan bangsa serta negara. Kejayaan sebagai bangsa dapat dicontohkan oleh seorang atlet yang berjuang dengan segenap jiwa dan raga untuk membela tanah airnya. Contoh lainnya adalah semangat yang dimiliki para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila. Mereka memiliki semangat mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi ataupun golongan. Tabel Hal yang Diteladani dari Para Tokoh Pendiri Negara pendiri negara 1Ir. Soekarno• Jiwa dan semangat merdeka • Nasionalisme dan patriotisme • Idealisme kejuangan yang tinggi 2Mohammad Hatta 3Muhammad Yamin 4Soepomo 5KH. Wahid Hasjim Lengkapi tabel di atas dan kumpulkan pada guru kalian untuk dinilai. Komitmen para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-sungguh. Seseorang yang memiliki komitmen terhadap bangsa adalah orang yang akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadinya. Halaan 20-21 Para pendiri negara dalam perumusan Pancasila memiliki ciri-ciri komitmen pribadi sebagai berikut. Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme. Pendiri negara memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang tinggi. Hal ini diwujudkan dalam bentuk mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Para pendiri Negara dalam me rumus kan dasar negara Pancasila dilandasi oleh rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Oleh karena itu, nilai-nilai yang lahir dalam Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial adalah nilainilai yang berasal dan digali dari bangsa Indonesia. Halaman21-22Selalu bersemangat dalam berjuang. Para pendiri negara selalu bersemangat dalam memperjuangkan dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia seperti Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan para pendiri negara lainnya yang mengalami cobaan dan tantangan perjungan yang luar biasa. Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta berkali-kali dipenjara oleh Belanda. Namun, dengan semangat perjuangannya para pendiri negara tetap bersemangat memperjuangkan kemerdekaan dan berupaya secara aktif dalam mmencapai cita-cita bangsa yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan pengorbanan pribadi, dengan cara menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi, serta mendukung keputusan yang menguntungkan bangsa dan negara. Para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila memiliki ciri-ciri komitmen pribadi sebagai berikut. Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme. Adanya rasa memiliki terhadap bangsa bersemangat dalam berjuang. Mendukung dan berupaya secara aktif mencapai cita-cita bangsa. Melakukan pengorbanan pribadi. Sebagai siswa dan generasi muda, tentu kalian juga harus memiliki komitmen dalam berbangsa dan bernegara. Komitmen berbangsa dan bernegara bagi generasi muda salah satunya dengan menerima Pancasila sebagai dasar Negara yang dibentuk oleh para pendiri. Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah final. Final artinya, Pancasila telah menjadi kesepakatan nasional konsensus yang diterima secara luas oleh seluruh rakyat Indonesia. Konsensus Pancasila sebagai dasar negara, telah diperkuat dengan Ketetapan MPR Nomor XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Pada pasal 1 isi ketetapan MPR tersebut yaitu ”Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara”. Halaman 22-23 Dasar negara Pancasila merupakan hasil kesepakatan bersama para pendiri bangsa yang dikenal dengan perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara terdapat dalam alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pengertian kata ”….dengan berdasar kepada….” secara yuridis memiliki makna sebagai dasar negara. Walaupun dalam kalimat terakhir Pembukaan UUD 1945 tidak tercantum kata ”Pancasila” secara eksplisit namun anak kalimat ”… dengan berdasar kepada …” ini memiliki makna dasar Negara adalah Pancasila. Hal ini didasarkan atas penafsiran historis sebagaimana ditentukan oleh BPUPKI bahwa dasar negara Indonesia itu disebut dengan istilah Pancasila. Kaelan, Pendidikan Pancasila, 2004 111. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara oleh PPKI, dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka. Penetapan Pancasila dalam sidang PPKI pada dasarnya merupakan konsensus nasional semua golongan masyarakat Indonesia yang tergabung dalam keanggotaan PPKI. Hal itu karena anggota-anggota PPKI, berasal dari wakil-wakil masyarakat Indonesia yang telah bersepakat untuk membentuk sebuah bangsa dengan dasar Pancasila. Setelah membaca uraian tersebut, sekarang coba kalian diskusikan secara berkelompok tentang isi Tap MPR RI Nomor XVIII/MPR/1998 dan latar belakang dikeluarkannya Tap MPR tersebut. Paparkanlah hasil diskusi kalian di depan kelas untuk ditanggapi kelompok lain. Dasar negara Pancasila adalah ikatan yang membentuk negara Indonesia yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal itu dilakukan juga melalui proses pengambilan keputusan bersama secara demokratris berdasarkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dengan menjunjung komitmen persatuan Indonesia, dengan berperilaku yang berkemanusiaan yang adil dan beradab yang semuanya berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Menerima Pancasila sebagai dasar negara yang dibentuk oleh semangat konsensus para pendiri negara merupakan bagian dari tanggung jawab setiap warga negara Indoenesia. Setiap warga negara harus memiliki kesetiaan kepada dasar negara Pancasila dalam bentuk sikap dan perilaku nyata di kehidupan sehari-hari sebagai wujud tanggung jawab menghayati dan mengamalkan Pancasila. Menerima tanggung jawab untuk mempertahankan dasar negara Pancasila adalah tanda kesadaran dan rasa cinta tanah kita kepada bangsa dan negara Indonesia. Refleksi Setelah mempelajari, menggali, dan menghayati komitmen terhadap Pancasila sebagai dasar negara, ”apa pengetahuan yang diperoleh?”, ”apa manfaat pembelajaran ini?”, ”apa sikap yang patut diteladani dari para pendiri negara?”, dan ”apa tindak lanjut yang akan dilakukan?”. Ungkapkan atau tuliskan pendapat kalian dalam selembar kertas. Buatlah tulisan tersebut dengan lengkap dan menarik. Kumpulkan pada guru kalian tepat pada waktunya. Aktivitas Agar kalian lebih menghayati proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara, lakukan sosiodrama tentang sidang pertama BPUPKI dalam membahas dasar negara dan sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 saat menetapkan dasar negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Carilah informasi dari berbagai sumber, seperti buku Risalah Sidang BPUPKI atau sumber lain. Susun naskah sosiodrama berdasarkan informasi suasana sidang yang kalian peroleh. Sajikan sosiodrama di kelas dan ruang pertunjukkan apabila tersedia di sekolah kalian. Lakukan sosiodrama ini dengan sungguh-sungguh agar meresapi suasana kebatinan ketika terjadinya penetapan dasar Negara kita. Mintalah masukan dari teman-teman kalian sosiodrama yang telah kalian lakukan untuk perbaikan sosiodrama berikutnya. Halaman 23-24 Halaan 24-25 y~Y2+ Tokoh nasional bangsa menyusun dasar negara demi untuk KEPENTINGAN BERSAMA SEGENAP BANGSA INDONESIA. Tiga tokoh nasional bangsa Indonesia yang ditugaskan khusus merumuskan dan menggagas dasar negara adalah Soepomo, M. Yamin dan negara yang merdeka dan berdaulat harus memiliki dasar negara. Hal ini berlaku pula bagi Indonesia sehingga sebelum proklamasi dikumandangkan, bapak bangsa kita mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam bernegara lewat sidang BPUPKI. Salah satu yang mereka persiapkan adalah dasar negara Indonesia. Disepakati bahwa ada 3 tokoh bangsa yang ditugaskan merumuskan dasar negara Indonesia, yakniDr. SoepomoIr. SoekarnoMuhammad YaminKetiganya menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara pada sidang BPUPKI. Sidang tersebut sendiri mengusung musyawarah mufakat sebab jauh sebelum Indonesia merdeka, musyawarah ini memang sudah menjadi salah satu kebiasaan yang mengakar di nusantara dan dipraktekkan dalam bernegara. Ketiga tokoh nasional yang menyusun dasar negara melaksanakan tugasnya demi untuk kepentingan bangsa Indonesia sehingga mereka sebisa mungkin mengesampingkan kepentingan pribadi dan para pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara wajib untuk kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Semangat tersebut akan mendorong kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik Lebih LanjutMateri tentang apa yang dimaksud dengan dasar negara tentang kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tentang makna Pancasila sebagai dasar negara Indonesia • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •Detail JawabanKelas SMPMapel PPKNBab Perumusan Dasar NegaraKode -AyoBelajarSPJ2

para tokoh pendiri negara kita senantiasa mendahulukan kepentingan